02.15
0

Dari hasil investigasi sementara yang dilakukan oleh TNI AU, dua pesawat tersebut sempat masuk ke dalam ruang hampa sebelum jatuh.

Panglima TNI Sebutkan Dua Pesawat Jupiter Jatuh Karena Faktor Non TeknisKecelakaan Jupiter Aerobatic Team TNI Angkatan Udara saat latihan di Malaysia, Minggu (15/3). (Mastok Noeryanto via Kompas.com)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, dua pesawat latih KT-1B Woong Bee buatan Korea Selatan yang tergabung dalam tim Jupiter Aerobatic milik TNI AU, jatuh karena faktor non teknis.
Menurut Moeldoko, berdasarkan hasil investigasi sementara yang dilakukan oleh TNI AU, dua pesawat tersebut sempat masuk ke dalam ruang hampa sebelum jatuh. "Saat pesawat naik, di sana ada ruangan hampa. Jadi (pesawat) yang di atas bisa turun (pesawat) yang di bawah bisa naik. Ini yang secara kasat mata tidak bisa dilihat, kemungkinan investigasi awal seperti itu," ujar Moeldoko di Sesko TNI, Jalan Martanegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (16/3).
Demi lebih memastikan penyebab kecelakaan tersebut, Moeldoko mengaku telah mengirim tim tim investigasi khusus ke lokasi jatuhnya pesawat di Langkawi International Maritime & Aerospace Exibition (LIMA) 2015, Malaysia. "Kita sudah kirim tim pagi tadi naik Hercules ke sana," imbuhnya.
Moeldoko menegaskan, para pilot pesawat sebenarnya tidak gagal melakukan akrobat udara. "Bukan gagal, tapi ada faktor non teknis. Kita cermati untuk kita evaluasi ke depan," ucap dia.
Moeldoko mengatakan, Jupiter Aerobatic adalah kegiatan yang memang berbahaya, sebab jarak antarpesawat sangat tipis. "Hanya 10 sampai 20 sentimeter beda jarak antar pesawat. Jarak atas bawah," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB, enam pesawat latih KT-1B terbang di kawasan Pulau Langkawi. "Ketika hendak melakukan manuver, dua dari enam pesawat itu saling menyerempet dan tabrakan," ujar Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, Minggu siang.
Beruntung, empat awak di dua pesawat itu berhasil lolos dari maut berkat kursi pelontar. Keempatnya berhasil mendarat menggunakan parasut tanpa luka-luka.
LIMA 2015 adalah pameran dirgantara dan kelautan yang diselenggarakan di Malaysia. Dalam ajang ini, berbagai industri penerbangan dan kelautan berunjuk gigi atas produk-produk mereka.

0 komentar:

Posting Komentar