16.17
0

Dua pasien RS Siloam meninggal setelah disuntik obat bius.

Kasus Obat Anestesi Bermasalah (Thinkstock, ilustrasi)
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan investigasi lebih lanjut kasus penggunaan obat anestesi produksi PT Kalbe Farma di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, yang mengakibatkan dua pasien meninggal.
Dua pasien dikabarkan meninggal dunia setelah pemberian obat anastesi Buvanest Spinal itu.
Dugaan sementara adalah, obat anestesi kemungkinan tertukar isinya. Obat diduga bukan berisi Bupivacaine 5mg/mL untuk pembiusan, melainkan asam traneksamat (tranexamic acid) yang bekerja untuk mengurangi pendarahan.
Deputi I Bidang Pengawasan Produk Terapeutikdan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif BPOM, Tengku Bahdar Johan Hamid, pada Senin (16/2) memaparkan, "Sementara ini diduga obat anestesi yang dipakai tertukar isinya."
"Ini kebetulan saja etiketnya atau bungkusannya itu yang tertukar. Jadi sangat menyedihkan ini terjadi," ujar Kepala Hubungan Masyarakat RS Siloam Heppi Nurfianto, Selasa (17/2).
Heppi menjelaskan, kasus ini terjadi terhadap pasien yang melakukan operasi caesar dan urologi. Kedua pasien meninggal dalam waktu berdekatan pada tanggal 12 Februari 2015. Sementara itu, pasien lainnya tidak mengalami masalah.
"Pasien kontradiksi, gatal-gatal, sampai kejang, kemudian meninggal. Pasien obgyn, bayinya selamat," kata Heppi.
Menurut Heppi, RS Siloam akan memberikan keterangan lebih lanjut dalam waktu dekat bersama pihak Kementerian Kesehatan, Kalbe, serta BPOM.
Sementara itu, pihak Kalbe juga telah melakukan penarikan semua produk Buvanest dari pasaran.

0 komentar:

Posting Komentar