Tidak seperti klub-klub sepak bola lain, di kostum El Barca tidak terdapat logo ataupun nama sponsor yang melekat.
FC Barcelona memang sempat memiliki tradisi unik. El Barca tidak mau memasang logo sponsor di kostumnya. Kebiasaan itu baru terhenti pada 2006 ketika terpasang logo UNICEF di kostum. Namun, itu pun dilakukan dengan alasan kemanusiaan. El Barca menjalin kerjasama dengan UNICEF. Wujudnya adalah FC Barcelona menyumbang 1,5 juta euro (sekitar Rp22,7 miliar) per tahun kepada UNICEF melalui FC Barcelona Foundation.
Tradisi antipemasangan sponsor komersial di kostum Barcelona baru benar-benar terhenti pada musim 2011-12. Saat itu, El Barca menjalin kerjasama dengan Qatar Sport Investment yang membuat logo Qatar Foundation dan Qatar Airways menghiasi kostum klub hingga kini.
Alasan kegigihan FC Barcelona menentang keberadaan sponsor di dalam kostum tim tidak lepas dari semboyan klub yang berbunyi Mas Que Un Club. Jika diartikan, kalimat tersebut berarti lebih dari sekadar klub.
Untuk mengetahui arti di balik slogan Mas Que Un Club perlu dipahami dulu posisi FC Barcelona di kawasan Catalonia. Bagi warga Catalan, FC Barcelona bukan sekadar klub sepak bola. Di mata mereka FC Barcelona adalah simbol negara Catalonia yang diidam-idamkan.
Simbol Negara Idaman
Bukan rahasia lagi, warga Catalan ingin melepaskan diri dari Spanyol. Mereka melakukannya karena merasa memiliki budaya yang berbeda dibanding Negeri Matador. Pernyataan penulis Simon Kuper dalam Soccer Againts The Enemy bisa mewakili pandangan publik Catalan terhadap Spanyol.
"Orang Catalan merasa diri mereka sebagai orang Catalan terlebih dulu. Perasaan sebagai orang Spanyol hanya yang kedua. Untuk membuktikannya, mereka memiliki sejarah pertentangan panjang dengan penguasa di Madrid," tulis Kuper.
FC Barcelona dijadikan simbol pertentangan terhadap kekuasaan Spanyol. Alhasil, secara tidak langsung, El Barca dianggap sebagai representasi tim nasional Catalonia.
Pandangan itu membuat posisi FC Barcelona di mata warga Catalan sangat sakral. Sebagai sebuah hal suci, publik Catalan tidak mau "menodai" kostum kebesaran tim kesayangannya dengan sponsor komersial. Untuk membiayai klub, mereka lebih rela menyumbang dana dengan menjadi anggota klub yang disebut socios.
Metode itu memang membuat El Barca mampu memutar laju klub. Mereka pun memiliki finansial yang bagus. Namun, tuntutan zaman menggerus. Pada era sekarang, jika ingin berprestasi, klub sepak bola butuh dukungan dana luar biasa besar. El Barca akhirnya memutuskan untuk menanggalkan tradisi antisponsor di kostum sebagai upaya untuk memperkuat keuangan klub.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.