2080, Mamalia Terancam Punah di Kalimantan Meningkat Dua Kali Lipat
Jika deforestasi terus melaju, 5 karnivora, 8 primata dan 21 spesies kelelawar akan terancam punah pada 2080.
Tahun 2080, diperkirakan jumlah mamalia terancam punah yang ada di Kalimantan akan meningkat dua kali lipat akibat perubahan iklim, perburuan, dan hilangnya habitat. Kondisi ini tergambar dalam Jurnal Current Biology seperti yang dilansir oleh Nature World News.Menurut para peneliti, jika kita mengambil tindakan sekarang dan fokus pada upaya konservasi melindungi habitat hutan hujan yang vital, maka beberapa spesies akan memiliki kekuatan untuk bertahan. Jika tidak, maka setengahnya (30-49 persen) dari mamalia yang ada di Kalimantan akan kehilangan sepertiga habitat hidupnya.
Salah satu spesies yang berisiko terancam punah adalah orangutan kalimantan. Menurut data WWF, sekitar satu abad lalu, terdapat lebih dari 230.000 orangutan di seluruh dunia. Namun sekarang, jumlah orangutan borneo (Pongo pygmaeus) diperkirakan tidak lebih dari 41.000 individu sementara orangutan sumatera (Pongo abelii) jumlahnya sekitar 7.500 individu.
Penurunan drastis ini akibat hutan tropis dihancurkan untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit dan pengembangan pertanian. Jika kondisi ini terus berlanjut, populasi orangutan dipastikan akan terus menurun.
Berdasarkan laporan tersebut, jika laju deforestasi terus terjadi, dari permodelan dan pantauan citra satelit menunjukkan, setidaknya 15 karnivora, 8 primata dan 21 spesies kelelawar akan terancam punah tahun 2080.
Kalong (Pteropus vampyrus natunae) dan musang air (Cynogale bennettii) adalah contoh mamalia yang akan menghadapi kesulitan menghadapi perubahan iklim di habitat hutan dataran rendah.
Tim peneliti dari Durrell Institute of Conservation and Ecology mengatakan bahwa tata kelola hutan yang baik sangat penting dalam menjaga dan melestarikan mamalia-mamalia yang masih tersisa di Kalimantan. Terutama, untuk kawasan lindung, karena sekitar 50 persen orangutan hidup di luar kawasan lindung.
0 komentar:
Posting Komentar