2014, Puncak Pembantaian Badak
di Afrika Selatan
Tahun 2014 sebanyak 1.215 ekor badak dibunuh di Afrika
Selatan.
Menteri
Lingkungan Afrika Selatan Edna Molewa, yang biasanya tampil bersemangat, tidak
bisa menutupi pahitnya berita buruk bahwa 2014 merupakan tahun terburuk bagi
badak di Afrika Selatan.
“Dalam tahun
2014, dengan sangat sedih saya nyatakan, 1.215 ekor badak dibunuh. Jumlah ini
naik dari 1.004 pada 2013. Ini sangat mengkhawatirkan," ujarnya pada
wartawan di Pretoria, ibukota Afrika Selatan.
Ini berarti
kenaikan 21 persen dari tahun 2013, dan tadinya merupakan rekor tertinggi.
World
Wildlife Fund (WWF) memperkirakan Afrika Selatan merupakan tempat tinggal
sekitar 20.000 badak atau lebih dari 80 persen populasi badak dunia. Separuh
dari jumlah itu hidup di Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan.
Satwa ini
diburu karena culanya, yang dianggap bernilai sebagai bahan obat-obatan
tradisional di Asia – kendati tidak ada bukti ilmiah bahwa cula ini bisa
menyembuhkan beberapa penyakit. Cula badak seluruhnya terdiri dari keratin,
bahan serupa dengan yang terdapat pada rambut dan kuku manusia.
Molewa juga
mencatat adanya kenaikan jumlah pelaku pembunuhan badak yang ditangkap, menjadi
386 orang. Namun para pegiat lingkungan mengatakan jika pelaku ditahan, mereka
sering lolos dari sistem hukum Afrika Selatan yang sangat tidak efisien.
Molewa
mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan, dan Afrika Selatan akan berupaya
keras untuk melindungi badak. Salah satu cara adalah dengan memindahkan
binatang itu ke lokasi yang dirahasiakan di negara-negara tetangga.
“Pada
kuartal terakhir 2014, 56 ekor badak sudah dikeluarkan dari lokasi berbahaya
dan dipindahkan ke daerah-daerah tertentu di dalam Taman Nasional Kruger yang
kami sebut sebagai wilayah perlindungan intensif, serta ke daerah-daerah lain
yang lebih aman," ujarnya.
"Selain
itu, sekitar 100 ekor badak telah dipindahkan ke negara-negara tetangga di wilayah
Komunitas Pembangunan Afrika Bagian Selatan (SADC) selama tahun 2014,"
ujarnya.
Ia
mengatakan sekitar 200 ekor badak lagi akan dipindahkan tahun ini.
Namun Jo
Shaw, manajer program WWF, mengatakan kepada VOA melalui Skype bahwa masih
banyak yang harus dilakukan.
“Berita
pembantaian badak ini ini sangat mengkhawatirkan, yaitu berkurangnya sekitar
100 ekor badak setiap bulan, atau lebih dari tiga ekor setiap hari. Kita betul-betul
harus melakukan strategi dan tindakan nyata bukan hanya pada tingkat nasional
namun juga internasional, untuk menindak sindikat kejahatan yang bertanggung
jawab atas pembantaian badak ini," ujarnya.
WWF
menggambarkan 2015 sebagai tahun yang menentukan bagi badak-badak Afrika
Selatan.
Para pegiat
lingkungan dan berbagai pemerintah, akan membahas masalah ini bulan Maret,
dalam Konferensi Antar Pemerintah mengenai Perdagangan Ilegal Satwa Liar, di
Botswana.
0 komentar:
Posting Komentar