Mungkin saat
sudah menjadi trend bahwa motor baru harus injeksi, motor yang bagus harus
mengaplikasikan sistem injeksi. Sebaliknya motor yang masih menggunakan karburator
(karbu) adalah motor jadul, ketinggalan jaman, dan lebih “jelek” dari motor
injeksi, “APA BENER BEGITU ??”. Kemudian kalo menurut bro2 semua, lebih suka
mana motor dengan sistem injeksi apa karbu ???
Sebelum
menjawabnya, mari kita selidiki lebih lanjut peran sistem injeksi dan karbu
dalam mendukung sistem pengabutan dan supplai bbm.
Sistem
Injeksi
Pada sistem
injeksi, sensor akan memberikan informasi mengenai kondisi mesin, kondisi udara
dll, yang kemudian dihitung secara “teliti” untuk menentukan seberapa besar bbm
yang harus di-injeksikan, sehingga menghasilkan pembakaran yang optimum.
Ketelitian kerja ECU terhadap pembacaan informasi sensor2 dan ketepatan ukuran
bbm yang diinjeksikan dipengaruhi oleh :
1. akurasi dari sensor2nya
2. linearitas hubungan antara besaran
yg ingin di sensor dan tegangan hasil konversi
3. tingkat coding ADC yang digunakan
ECU, semakin tinggi semakin kecil errornya.
4. kekuatan dan kecepatan ECU dalam
mengambil keputusan
5. dll
Jika
salah satu komponen tersebut terganggu, maka kinerja ECU menjadi tidak optimum/menurun. Dan
hal tersebut bisa dirasakan dengan menurunnya power, meningkatnya konsumsi bbm
dan meningkatnya emisi gas buang.
Karburator
Sedangkan
pada karbu, prinsip kerjanya nya lebih sederhana. Udara masuk ke silinder
melalui karbu, karena ada kevakuman dalam silinder (piston pada langkah
hisap/induction), sama mekanisme dengan FI.
Ketika
melewati karbu, terjadi penyempitan (yang biasa disebut venturi), dimana pada
venturi terdapat nosel bbm. Akibatnya kecepatan aliran bertambah, dan tekanan
udara di venturi turun. Karena tekanannnya turun, sedangkan tekanan udara di
dalam karbu teteap 1 atm, maka bensin terdorong naik dari mangkuk karbu,
melalui nosel menuju venturi. Begitu keluar dari venturi bbm langsung
“disambar” oleh aliran udara yang sangat kencang, sehingga terjadilah
pengabutan.
Jika pada
sistem FI bbm yang disemburkan terukur berdasarkan informasi udara yang masuk,
maka pada karburator besarnya bbm yang disembukan tergantung dari kecepatan
alir “massa” udara dan besarnya celah tempat keluarnya bbm. Celah2 pada karbu
umumnya ditentukan oleh pilot jet, mainjet dan kombinasi antara jet needle dan
needle jet.
Dan desain
untuk masing2 komponen tsb sudah dilakukan dgn sangat teliti oleh pabrik karbu
sehingga AFR bisa optimum pada rentang rpm yang dibutuhkan motor tertentu
(sesuai specnya). Kalo bro semua pernah menemukan desertasi penentuan besarnya
diameter mainjet, pilotjet dll dari karbu, bro akan bener tercengang dan puyeng
membaca seabrek rumus fisika yang digunakan. Mungkin akan bertanya2, masa
menentukan diameter mainjet aja segitu susahnya???.
Pada karbu
yang lebih canggih terdapat lebih banyak saluran dan mekanisme pengaturan
aliran bbm. Sedangkan pengaturan besarnya udara yang masuk, baik karbu maupun
fi sama2 mengandalkan throttle valve/katup kupu2.
Perdebatan
mengenai penggunaan sistem fi dan karbu pada kendaraan kita, sebenarnya sudah
berlangsung lama di luar negeri sana, karena sistem fi sudah lama diterapkan.
Sedangkan di Indonesia saat ini juga mulai ramai deperdebatkan, khususnya untuk
sepeda motor (kalau mmobil sdh lama), mengenai efektifitas dan efisiensi
penggunaan sistem fi dan karbu ini. Baiklah untuk mempermudah perbandingannya,
mari kita lihat hasil kesimpulan yang ditarik dari penggunaan ke-2 sistem ini.
Terlihat
bahwa di “sana” yang mana sistem fi sudah sangat mafhum, sistem fi tampak
sebagai sistem pengabutan yang canggih yang lebih superior dari pada karbu.
Akan tetapi jika di Indonesia maka beberapa poin akan berubah menjadi
keunggulan karbu dibandingkan fi, yaitu.
1. Naik motor di Indonesia lebih sering
ketika cuaca cerah atau panas, jika hujan kebanyakan rider akan berteduh.
bahkan untuk di Indonesia baik hujan maupun panas kinerja karbu hanya sedikit
terpengaruh. Sedangkan musim dingin nggak ada di sini, yang ada musim banjir,
dan pada saat itu sistem injeksi lebih rawan rusak akibat korsleting.
2. Sebagian besar mekanik baik kota
apalagi di pelosok desa masih perlu belajar lama untuk mengatasi permasalahan
sistem injeksi. Sedangkan untuk mengatasi setting karbu mereka sudah terbiasa,
bahkan hapal di luar kepala.
3. Karbu lebih murah dan lebih simple,
untuk mengoperasikannya nggak butuh aki. Sedangkan sistem fi kinerjanya sangat
dipengaruhi oleh tegangan aki. tegangan drop ecu terganggu, apalagi aki soak,
ecu langsung tewas.
4. Performance sistem fi jelas lebih
baik untuk karbu konvensional, dan untuk kondisi standar. Akan tetapi jika
ingin meningkatkan performa di atas standar (untuk saat ini), karbu lebih
gampang dan lebih murah, sudah banyak yang mengaplikasikannya pada vixion.
5. Efisiensi karbu konvensional jelas
lebih rendah dari fi, otomatis emisi gas beracunnya juga lebih besar, tapi
kalau di desa ane kira nggak masalah, kan banyak pohon, lagian kan sudah
dibantu oleh CatCon. Lha wong di Jakarta aja yang jarang pohon, mesin negbul
masih boleh operasi.
6. Reliability sepertinya kalau di
Indonesia karbu lebih reliabel.
7. AFR untuk rentang rpm kerja, sistem
fi jelas lebih ok dari pada karbu, karena sistem fi sangat adaptiv terhadap
perubahan baik cuaca maupun kondisi mesin.
Untuk no. 4
dan 5, hanya berlaku untuk karbu konvensional, tapi jika sistem karbu ditambah
dengan sistem yang lain misalnya dual/triple spark plug, maka sistem karbu bisa
lebih tinggi performa-nya baik ditinjau dari power maupun efisiensi-nya, contoh
p200ns.
Untuk
kepentingan khusus yang ekstrim misalnya race, sistem fi jauh lebih ok
dibandingkan karbu. Karena pada kecepatan tinggi performa pengabutan harus
benar2 bisa di”kontrol” untuk menunjang perolehan laptime yg optimum, dan hanya
sistem fi lah yang fully controlled.
Nah sekarang
buat bro2 semua, silahkan menilai dan memilih motor yang akan digunakan,
disesuaikan dengan “kondisi lingkungan dan keperluannya”, kepraktisan dan
kemudahan reparasi dan perawatan. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.