Mengapa Anak Hiu Makan
Saudaranya Sendiri?
Embrio hiu
diketahui memakan saudara-saudara kandungnya di rahim sang ibu. Embrio terbesar
akan memakan embiro lain yang lebih kecil.
Sebelumnya
tidak pernah diketahui mengapa ini dilakukan si embrio. Namun, pengkajian yang
dikeluarkan dalam jurnal Biology Letters membuka jawabannya. Aksi
kanibalisme ini dilakukan sebagai bentuk persaingan antargaris keturunan bapak
di rahim. Di mana bayi dari bapak yang berbeda bersaing satu sama lain untuk
dilahirkan sang ibu.
Kesimpulan
ini didasari observasi pada embrio hiu macan pasir (Carcharias taurus)
pada berbagai tahap kehamilan. Ditemukan bahwa kemudian bayi yang dilahirkan
hanya berasal dari satu bapak. Penelitian ini menyampaikan bahwa kanibalisme di
embrio hiu ini merupakan strategi bersaing dari para jantan untuk memastikan
garis keturunannya diteruskan.
Kantung
telur hiu (Thinkstockphto)
"Pada
beberapa spesies, persaingan garis keturunan jantan terus berlangsung melewati
titik betina mengawini jantannya," kata pendamping penulis laporan ini,
Demian Chapman, biolog kelautan dari Stony Brook University, New York, Amerika
Serikat, Rabu (1/5).
Kanibal
kecil
Umumnya
induk hiu macan pasir melahirkan dua bayi hiu, masing-masing dengan panjang
satu meter. Saat dewasa, si bayi akan tumbuh hingga 2,5 meter panjangnya.
Kebiasaan
memakan saudara-saudaranya sendiri di rahim sudah diketahui para pakar sejak
tahun 1980-an. Mereka memakan satu sama lain di usia lima bulan kehamilan.
Ganasnya bayi-bayi ini sampai memunculkan legenda bahwa mereka akan menggigit
tangan pengkaji yang coba meneliti ke dalam rahim sang ibu.
Biasanya ada
12 embrio yang memulai tumbuh kembangnya di rahim. Lalu, semua akan dimakan
oleh embrio terbesar. Strategi persaingan macam ini memberi dampak positif
berupa bayi yang lahir lebih besar dibanding spesies hiu lainnya.
Meski
demikian, masih jadi misteri mengapa keturunan satu jantan tertentu lebih
sukses dibanding keturunan jantan lain. "Seleksi seksual lebih mirip
perlombaan evolusi, jantan dan betina pada dasarnya mencoba melompati satu sama
lain," kata biolog kelautan dari University of North Florida, James J
Gelsleichter.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.